Menceritakan Pengalaman yang Paling Mengesankan

Menceritakan pengalaman dengan pokok cerita dan pilihan kata yang menarik - Pada pembahasan materi bahasa Indonesia kali ini mengenai cara menceritakan pengalaman yang paling berkesan dengan memperhatikan pokok-pokok pengalaman yang mengesankan, adapun tujuan dari pembahasan ini adalah agar nantinya sobat dapat mengidentifikasikan pokok-pokok cerita pengalaman serta menceritakan pengalaman paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif, untuk lebih jelasnya dapat kalian simak dalam penjelasan berikut ini!

Menceritakan Pengalaman yang Paling Mengesankan

Bercerita mengenai pengalaman harus dilakukan dengan baik. Untuk dapat bercerita tentang pengalaman dengan baik, kita perlu memerhatikan urutan kejadian atau kronologis, tempat, dan waktu terjadinya peristiwa tersebut. Di samping perlunya penggunaan intonasi dan ekspresi yang tepat, penggunaan diksi atau pilihan kata yang menarik, serta kalimat efektif, sebaiknya cara penyampaian cerita pun tidak terlalu dilebih-lebihkan. Dengan demikian, suasana peristiwa tersebut akan benar-benar terasa seperti apa adanya atau alami.

Simaklah cerita pengalaman di bawah ini beserta uraiannya sebagai bahan pembelajaran kalian dalam memahami materi kemampuan bercerita ini.
Menceritakan Pengalaman yang Paling Mengesankan
Menceritakan Pengalaman yang Paling Mengesankan


Candi Menggung
Begitu mendengar kata candi, ingatan kita langsung pada Borobudur dan Prambanan. Karena kedua candi itu sudah sedemikian terkenal dan populer. Namun, ketika mendengar nama Candi Menggung, mungkin kita sejenak akan mengernyitkan dahi, karena nama itu memang sesuatu yang asing bagi telinga kita. Namun, begitulah nama yang diberikan oleh masyarakat di Lereng Barat Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Untuk dapat sampai ke lokasi candi, kita harus berjalan kaki menyusuri jalanan setapak di tengah lebatnya hutan dan gemericik air terjun. Perjalanan ini memang sangat mengesankan, karena medan yang dilalui cukup sulit. Setelah berhasil melewati sebuah perkampungan penduduk, kita masih harus terus berjalan melewati pematang di tengah perkebunan wortel. Di tengah dinginnya cuaca, kita masih harus terus berjalan.

Satu-dua perkebunan membentang, akhirnya kita mulai memasuki kawasan hutan pinus. Suara berderecit, gesekan pepohonan yang tertiup angin makin membuat suasana tegang. Di tempat ini kita beristirahat sebentar, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini medan yang harus dilalui adalah menyusuri aliran air terjun. Setelah dua jam perjalanan, barulah kita tiba di lokasi candi.

Jangan pernah kalian membayangkan bahwa candi di sini sama besar dan megahnya seperti candi-candi yang lain. Sebenarnya, bangunan ini sudah tidak layak lagi untuk disebut sebuah candi. Hal ini dikarenakan yang tersisa hanyalah puing-puing batu besar yang tersusun membentuk sebuah fondasi candi yang masih dilengkapi dengan tangga berundak serta beberapa arca. Posisi puing-puing ini berada di atas sebuah bukit kecil.

Apabila dilihat dari bentuk batuannya, jelas bahwa batuan candi ini lebih kasar. Ironisnya lagi, tepat di bagian tengah candi, kini telah ditumbuhi pohon beringin dengan ukuran sangat besar. Menurut penuturan penduduk setempat yang sempat mengantarkan kami, dimungkinkan bahwa pohon beringin ini telah berusia puluhan bahkan ratusan tahun.

Begitulah cerita pengalamanku ketika melakukan perjalanan menuju Candi Menggung. Ada nuansa alam yang menyenangkan, karena harus melewati perkampungan penduduk, perkebunan, lebatnya hutan pinus, dan air terjun. Namun, ada juga keprihatinan yang mendalam menyaksikan peninggalan budaya yang hampir hilang di tengah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
(Digubah dari Penelitian Folklor, 2004)

Setelah kalian mendengarkan cerita pengalaman tersebut secara saksama, maka dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut.
  1. Isi cerita di atas tentang perjalanan mengunjungi Candi Menggung di lereng barat Gunung Lawu.
  2. Hal-hal yang menarik, antara lain berikut.
  • a. Ada peninggalan candi yang mungkin belum begitu banyak diketahui oleh orang.
  • b. Perjalanan ini harus ditempuh dengan berjalan kaki menyusuri perkampungan penduduk, pematang perkebunan, lebatnya hutan pinus, dan aliran air terjun.
  • c. Candi ini terletak di atas bukit kecil.
  • d. Candi ini tinggal puing-puing fondasi dan tangga berundak serta beberapa arca. Di tengah candi ditumbuhi pohon beringin raksasa, yang usianya diperkirakan sudah puluhan atau bahkan ratusan tahun.
Perlu kalian ingat kembali hal-hal yang perlu kalian perhatikan dalam menceritakan pengalaman. Dengan demikian, pendengar dapat membayangkan suasana yang kalian ceritakan. Hal-hal tersebut di antaranya berikut.
  1. Menggunakan pilihan kata-kata dan perangkaian kalimat yang tepat, jelas, menarik, serta komunikatif.
  2. Menyampaikan cerita berdasarkan urutan ruang dan waktu yang runtut dan terperinci.
  3. Mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan peristiwa secara detail.
  4. Menggunakan pola penceritaan yang tepat sesuai bentuk pengalaman. Misalnya gaya penceritaan yang deskriptif dan ekspresif, sehingga mampu membangkitkan gambaran pendengar.
  5. Menampilkan gerakan tubuh atau gestur, ekspresi, variasi intonasi, kejelasan artikulasi, serta volume suara yang tepat.
  6. Menerapkan tempo bercerita yang tepat. Misal tidak terlalu cepat atau lambat serta penekanan suatu kejadian yang bernilai lebih.
Menceritakan pengalaman perlu memerhatikan urutan kejadian atau kronologi, tempat, dan waktu peristiwanya. Supaya dapat menarik perhatian pendengar, maka dalam menceritakan pengalaman sebaiknya menggunakan intonasi dan ekspresi yang tepat; menggunakan pilihan kata yang menarik; kalimat yang digunakan efektif; serta penceritaannya tidak dilebih-lebihkan. 

Sekian pembahasan mengenai Menceritakan Pengalaman yang Paling Mengesankan dan juga contoh pembahasannya dengan memperhatikan hal-hal atau langkah-langkah dalam membuat sebuah cerita dan menceritakannya, jika bukan artikel ini yang sobat cari, mungkin materi dibawah ini dapat menjawabnya, selamat belajar!