Bercerita dengan Alat Peraga Agar Lebih Menarik

Contoh Bercerita dengan Alat Peraga dan Menemukan Kelebihan serta Kekurangan - Pada pembahasan materi bahasa Indonesia kali ini akan membahas mengenai cara bercerita dengan memakai alat peraga dengan baik agar cerita sobat dapat lebih mudah dipahami, adapun tujuan pembelajaran ini adalah agar kalian nantinya dapat bercerita dengan alat peraga secara menarik, untuk lebih jelasnya dapat kalian simak dalam penjelasan singkat berikut ini!

Bercerita dengan Alat Peraga dan Contohnya

Supaya dapat bercerita dengan baik dan menarik, kita perlu memahami isi cerita secara utuh dan mendalam. Dengan demikian, penghayatan dapat terbentuk dengan sendirinya. Selain itu, urutan cerita, volume suara, lafal, intonasi, mimik wajah, dan gerakan anggota tubuh perlu juga diperhatikan. Hal ini dapat mendukung proses penjiwaan yang kita bangun bagi pendengar.

Selain memerhatikan hal-hal yang berkaitan dengan penceritaan di atas, akan lebih baik jika saat bercerita kalian menggunakan alat peraga. Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dengan penggunaan alat peraga dalam bercerita antara lain berikut.
  1. Pilihlah alat peraga yang sesuai dengan isi cerita yang kalian sampaikan.
  2. Pilihlah alat peraga yang sederhana, sehingga kalian dapat menggunakannya secara mudah.
  3. Pilihlah alat peraga yang bentuknya menarik, unik, dan mewakili peristiwa atau hal yang kalian peragakan.
  4. Gunakan alat peraga seefektif mungkin untuk mendukung kemenarikan kalian dalam bercerita.
Perhatikanlah kutipan cerita berikut beserta uraiannya sebagai bahan pembelajaran kalian!
Bercerita dengan Alat Peraga Agar Lebih Menarik
Bercerita dengan Alat Peraga Agar Lebih Menarik

Dahulu ada seekor bangau tua yang susah. Susah karena ia tak dapat menangkap ikan secepat dulu lagi. Usia telah menggerogoti kekuatan dan kegesitannya. Padahal, telaga tempat ia tinggal banyak sekali ikannya yang berwarna-warni. Si bangau tua telah menjadi loyo dan lemah, tak lagi mampu menangkap ikan.

“Aku harus menggunakan siasat,” pikir bangau tua itu.

Lalu ia pasang aksi di tepi telaga. Berdiri tepekur dengan wajah murung dan sedih. Ikan-ikan dan kodok yang berenang di dekatnya sengaja tidak ia hiraukan. Padahal, biasanya ia selalu mematuk atau memangsa ikan-ikan itu.

Seekor kodok bertanya, “Pak Bangau, mengapa Anda kelihatan sedih sekali? Tidak mencoba menangkapku?’’

Berdasarkan petikan cerita di atas, kalian dapat mengambil contoh alat peraga berikut.
  1. Burung kertas digunakan sebagai tokoh bangau.
  2. Peran ikan-ikan dapat diperankan dengan karet penghapus atau benda-benda kecil lainnya.
  3. Karakter kodok dapat diperankan dengan alat peraga benda yang berbentuk cekung.
Bercerita dapat dilakukan dengan penghayatan yang baik apabila memahami isi cerita secara utuh dan mendalam. Bercerita dengan alat peraga akan lebih menarik. Maka itu, pemilihan alat peraga harus tepat. Alat peraga disesuaikan dengan isi cerita dan diusahakan memiliki bentuk yang unik dan menarik.

Sekian pembahasan mengenai Bercerita dengan Alat Peraga Agar Lebih Menarik semoga dapat membantu sobat dalam proses belajar dan lebih dapat lagi memahami bagaimana bercerita yang baik dengan menggunakan alat peraga disekitar kalian, jika bukan artikel ini yang sobat cari, mungkin materi dibawah ini dapat menjawabnya, selamat belajar!