Menulis Laporan Perjalanan

Mengembangkan dan Menulis Laporan Kegiatan Perjalanan - Pada pembahasan materi bahasa Indonesia kali ini akan membahas mengenai bagaimana cara menulis laporan perjalanan yang baik dan benar, sehingga nantinya sobat dapat menyusun kerangka laporan berdasarkan urutan ruang, waktu, atau topik. Kemudian, kamu dapat mengembangkan kerangka laporan dengan bahasa yang mudah dipahami, untuk lebih jelasnya lagi dapat sobat simak dalam contoh dan format dalam membuat laporan kegiatan atau perjalanan berikut ini!

Cara Menyusun dan Menulis Kerangka Laporan Perjalanan

Untuk menulis laporan perjalanan, misalnya dalam rangka kegiatan karyawisata, penyusunan laporan kegiatan haruslah memperhatikan kebenaran fakta-fakta, kejelasan susunan penulisan, kelengkapan unsur-unsurnya, serta ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca.
Menyusun dan Menulis Kerangka Laporan Perjalanan
Menyusun dan Menulis Kerangka Laporan Perjalanan

Perhatikan format di bawah ini!
1. Judul laporan : ….
2. Tujuan : ….
3. Peserta : ….
4. Tempat : ….
5. Waktu : ….
6. Hasil-hasil yang diperoleh
a. ….
b. ….
c. ….
7. Simpulan dan Saran
                                    … ……, ………………..
Ketua pelaksana,                   Sekretaris,
……………………       ……………………

Contoh dari format penulisan di atas biasanya digunakan untuk menulis laporan perjalanan, misalnya dalam rangka kegiatan karyawisata. Dalam penyusunan laporan kegiatan, kamu haruslah memperhatikan:
  1. kebenaran fakta,
  2. kejelasan susunan penulisan,
  3. kelengkapan unsur-unsurnya, serta
  4. ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca.

 Contoh Laporan perjalanan:
Tempat Hiburan yang Sangat Memesona
Tahun baru yang lalu, kami sekeluarga diajak ayah berlibur ke Jakarta. Tentu saja kami sangat gembira karena di Jakarta banyak tempat hiburan yang sangat menarik dan memesona, seperti Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, kebun binatang Ragunan, dan Dunia Fantasi yang penuh dengan aneka permainan yang sangat mengagumkan.

Kira-kira pukul 24.00 menjelang tahun baru, kami sampai di Puncak. Memang, hal ini sudah direncanakan oleh ayah agar kami dapat menikmati suasana tahun baru di Puncak. Di sepanjang jalan sudah berjejer orang untuk menyambut tahun baru dengan memegang terompet di tangan masing-masing.

Tepat pukul 24.00 semua orang serentak meniup terompet. Kami terpesona saat melihat dan mendengar suasana yang sangat ramai itu. Setelah selesai menikmati tahun baru di Puncak, kami meneruskan perjalanan menuju Ancol.

Pukul 03.00 dini hari kami sudah sampai di Ancol. Walaupun hari masih gelap, sudah banyak orang di sana. Ada yang tidur-tiduran, ada yang sedang makan, dan ada yang sedang duduk-duduk di tepi pantai. Rupanya mereka menunggu matahari terbit dan ingin menikmati keindahan alam.

Kami bejalan-jalan sepanjang pantai sambil menikmati dinginnya angin laut. Hanya ibu yang menunggui adik di mobil karena adik mabuk dan muntah-muntah di perjalanan. Meskipun sebelumnya sudah makan obat antimabuk, ternyata adik masih mabuk. Memang rambut bisa sama hitam, tetapi kondisi badan orang berbeda-beda. Syukurlah, tidak lama kemudian kondisi badan adik pulih. Kami pun dapat menikmati liburan itu bersama-sama.

Setelah selesai makan, kami melihat ikan Lumba-lumba di Ancol. Kami sangat takjub melihat ikan Lumba-lumba yang melompat-lompat, berputar-putar, menari-nari, dan pandai pula bermain bola serta berhitung. Siulan-siulannya terdengar seperti jeritan dan lompatan-lompatannya sangat indah mirip dunia dongeng. Lumba-lumba senang dengan manusia, serta bermain dan bercanda dengan anak-anak. Makanan kesukaan lumba-lumba adalah ikan dan beberapa jenis kerang.

Lumba-lumba termasuk jenis ikan yang cepat menangkap pelajaran. Lihatlah! Seekor Lumba-lumba sedang menari-nari dan berputar-putar di dalam air, kemudian mencium anak-anak yang berdiri di tepi kolam. Lumba-lumba mampu beristirahat selama lima belas menit dalam posisi menyelam. Sebelum menyelam, dia menghirup dahulu udara dalam lubang penyemburannya yang terletak di ujung kepalanya. Dia harus selalu memiliki persediaan oksigen sebab Lumba-lumba termasuk hewan menyusui, bahkan dia pun bernapas dengan paru-paru seperti kita.

Setelah puas menyaksikan atraksi Lumba-lumba, kami meneruskan perjalanan menuju Dunia Fantasi. Di sana kami menyaksikan sekaligus yang fantastis, seperti mencoba naik kereta halilintar, perahu ombang-ambing, Robocop, dan banyak lagi permainan “maut” yang mendebarkan jantung.

Keesokan harinya, kami meninggalkan Jakarta, kota metropolitan termegah di Indonesia dengan gedung-gedung pencakar langit. Kota ini telah memberi hiburan yang sangat memuaskan pada kami sekeluarga.

Terima kasih Jakarta, terima kasih Taman Impian Jaya Ancol, terima kasih Dunia Fantasi, dan terima kasih tempat rekreasi serta tempat hiburan lainnya. Karena kalian, semangat belajar kami meningkat kembali.

Sumber: Bobo, Tahun XXV.
Laporan perjalanan di atas disusun dalam bentuk cerita. Adapun pola pengembangannya, secara keseluruhan, berupa urutan waktu. Hal tersebut tampak pada kata-katanya yang menunjukkan urutan waktu, seperti setelah atau keesokan harinya. Seperti yang telah kita pelajari dalam bab sebelumnya, selain menggunakan pola urutan waktu, laporan perjalanan dapat disusun dengan urutan ruang dan topik.

Sekian pembahasan mengenai Menulis Laporan Perjalanan dan juga contoh cara membuat laporan dengan format yang sudah disediakan serta contoh laporan perjalan atau wisata, untuk lebih memahami lagi sobat harus membuat sendiri contoh hasil karya  menulis laporan perjalan yang pernah sobat lakukan, karena hanya dengan melakukan latihan, pemahaman pelajaran bahasa Indonesia akan lebih mudah dimengerti, selamat belajar!