Mia dan Si Kitty

Membaca dapat menambah wawasanmu. Hal tersebut sebenarnya bermakna bahwa banyak sekali pesan atau informasi yang bermanfaat dari sebuah bacaan. Inti dari kegiatan membaca adalah mendapat informasi sebanyak-banyaknya sehingga kamu dapat menyampaikannya kepada orang lain dengan bahasa yang baik. Nah, sekarang bagaimanakah cara mendapat informasi dari kegiatan mendengarkan? Pada pelajaran ini kamu akan menemukan jawabannya.

Mia dan Si Kitty

Hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah. Seluruh siswa di kelas tampak semangat sekali karena mereka akan mendapatkan materi baru di sekolah. Hari ini gurumu akan membacakan sebuah cerita yang menarik.
Mia dan Si Kitty
Mia dan Si Kitty

Dengarkan cerita yang akan dibacakan! Dengarkanlah dengan saksama! Kemudian, catatlah hal-hal yang dianggap penting dalam cerita tersebut!

Mia dan Si Kitty
Mia adalah seorang anak yang baik hati. Ia tinggal bersama orangtuanya di suatu desa. Karena ramah dan baik hati, ia mempunyai banyak teman di lingkungan rumah maupun sekolahnya. Mia adalah anak terkecil di antara 4 bersaudara.

Mia sangat senang dengan binatang. Binatang yang ada di rumahnya, dipeliharanya dengan baik. Sudah lama Mia ingin memelihara kucing, tetapi Ibunya melarang. Alasannya, karena kucing membuat dalam rumah menjadi kotor.

Suatu hari, Mia sedang pergi menuju sekolahnya dengan berjalan kaki. Jarak antara rumah dan sekolahnya tidak terlalu jauh hanya 300 meter. Di tengah perjalanan, ia melihat seekor anak kucing terjatuh ke dalam selokan. Mia merasa kasihan dengan anak kucing itu. Lalu, ia mengangkat anak kucing itu dari selokan dan menaruhnya di tempat yang lebih aman. Setelah itu, Mia melanjutkan perjalanannya ke sekolah.

Di sekolahnya, Mia termasuk anak yang cerdas. Ia selalu masuk dalam rangking 3 besar. Ia sering mengadakan kelompok belajar bersama temantemannya. Kriiingg... Bel tanda waktu pulang berbunyi! Mia dan temantemannya segera bergegas membereskan buku-bukunya dan segera keluar ruangan.
Dalam perjalanan pulang, Mia melihat anak kucing yang tadi pagi dilihatnya dalam selokan. Anak kucing itu mengeong-ngeong sambil terus mengikuti Mia. Mia tidak sadar ia diikuti oleh anak kucing itu. Sesampainya di rumah, ketika akan menutup pintu, Mia baru menyadari kalau anak kucing yang ditolongnya, mengikutinya sampai rumah.

Mia memohon pada Ibunya agar diizinkan memelihara kucing kecil itu. “Tidak boleh!, nanti hewan itu membuat kotor rumah”, ujar Ibu Mia. “Tapi Bu, kasihan kucing ini. Kucing ini tidak punya tempat tinggal dan tidak punya orang tua”, kata Mia.

Akhirnya Ibu membolehkan Mia memelihara kucing dengan syarat binatang itu tidak boleh ditelantarkan dan jangan sampai mengotori rumah.

Sejak saat itu, Mia memelihara anak kucing itu. Setiap hari ia memberi minum dan makan anak kucing itu. Lama-lama Mia menjadi sangat sayang dengan anak kucing itu. Mia memberi nama anak kucing itu Kitty. Semenjak dipelihara Mia, Kitty menjadi kucing yang bersih dan gemuk. Bulu Kitty yang berbelang tiga membuatnya tambah lucu.

Beberapa bulan kemudian, Kitty menjadi besar. Suatu hari, Mia melihat seekor burung kutilang yang tergeletak di halaman rumahnya. Mia mendekati burung kutilang itu dan menangkapnya. Ternyata sayap burung kutilang itu terluka. Mia merawat burung itu dengan penuh kasih sayang.

Kitty merasa cemburu karena merasa Mia menjadi lebih menyayangi burung kutilang. Padahal, sebenarnya Mia tetap menyayangi Kitty. Karena merasa tidak diperhatikan lagi, setiap Mia tidak ada, Kitty selalu menakut-nakuti burung kutilang tersebut.

Setelah beberapa lama, kini burung kutilang itu telah sembuh. Suatu hari kemudian, ketika Mia baru pulang dari sekolah, ia melihat pintu sangkar burung kutilang telah terbuka. Di bawah sangkar burung kutilang ada bercak-bercak darah. Mia berpikir jangan-jangan Kitty berbuat nakal.

Ketika melihat Kitty, Mia mendapatkan mulut Kitty terdapat bercak merah. Saking kesalnya, Mia mengejar Kitty. Sementara, Kitty segera berlari untuk bersembunyi.

Mia pun segera mencari Kitty. Ketika melihat ke kolong meja, Mia sangat terkejut. Di sana ada seekor ular yang sudah mati. Akhirnya Mia tersadar kalau Kitty telah menyelamatkannya dengan menggigit ular tersebut. Mia baru ingat kalau ia lupa menutup pintu sangkar burungnya. Mia menyesal telah menuduh Kitty. Kalau tidak ada Kitty, mungkin ular tersebut masih hidup dan bisa mencelakainya. Akhirnya, Mia memeluk Kitty dengan erat. Sejak kejadian itu, Mia jadi lebih menyayangi Kitty.
Sumber: Majalah Ino, Februari 2006

Bagaimana? Cerita menarik bukan? Untuk membuat ringkasan cerita kamu harus dapat mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam cerita tersebut.

Mari Berlatih 

Untuk mengingatkan kembali isi cerita tersebut, ayo jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Dengan siapa Mia tinggal? Ia tinggal bersama orangtuanya
2. Apa yang ingin dipelihara oleh Mia? kucing
3. Mengapa ibu tidak mengizinkan Mia memelihara kucing? karena kucing membuat rumah kotor
4. Berapakah jarak antara rumah Mia dan sekolah Mia? sekitar 300 meter
5. Di mana Mia menemukan kucing? di sekolah
6. Apakah nama yang diberikan Mia kepada kucing kecil itu? kitty
7. Mengapa Mia menolong burung kutilang? Karena kakinya terluka parah
8. Mengapa Kitty cemburu kepada burung kutilang? Karena merasa Mia menjadi lebih menyayangi burung kutilang
9. Mengapa pintu sangkar burung kutilang terbuka? Karena mia lupa menutupnya
10. Siapakah sebenarnya yang memakan burung kutilang? ular